sumber - Ini adalah hari penentuan bagi delapan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi Hukum Dewan akan memilih empat dari mereka untuk mendampingi Busyro Muqoddas memimpin lembaga antikorupsi itu.
Namun, belum lagi pemilihan digelar, ribut-ribut terjadi di dewan. Gaduh mewarnai Gedung Nusantara III lantai 2 DPR yang dipicu penundaan pemilihan yang seharusnya dijadwalkan pukul 09.00 WIB. Tiba-tiba ada kabar dari Sekretaris Jenderal DPR bahwa rapat ditunda hingga pukul 14.00 WIB.
"Saya nggak tahu, deadlock-nya di mana. Saya baru tahu pagi ini, grup BBM (BlackBerry Messenger) Komisi III, dari Azis Syamsuddin, tunda rapat tanpa pleno," kata Anggota Komisi Hukum, Ahmad Yani, Jumat 2 Desember 2011.
Ahmad Yani menilai, jika rapat ini ditunda maka ada indikasi 'masuk angin'. Oleh karena itu, dia menambahkan, anggota komisi harus melawan.
"Ada apa kok ditunda para ketua yang terhormat. Yang menunda hanya seorang, katanya Setgab belum siap, siapa yang bermain, kami akan persoalkan siapa punya ide menunda ini," kata dia.
Namun, di saat ribut-ribut itu , Wakil Ketua Komisi Hukum, Aziz Syamsuddin, datang dan membuka rapat ini.
"Seharusnya yang pimpin Pak Benny K Harman, sementara bapak-bapak [anggota Komisi III) ada yang menerima telepon dan SMS dari beberapa teman bahwa rapat ini ditunda hingga jam 14.00. Intinya, kami datang dulu, lalu keputusan pleno, sehingga kami tidak dikejar kayak orang punya utang," kata Aziz, berusaha jadi penengah.
Hingga saat ini, masih terjadi perdebatan mengenai penundaan rapat di antara anggota komisi hukum.
"Sebagian anggota sudah hadir untuk memilih pimpinan KPK. Tapi katanya ada fraksi yang belum siap dan masih rapat. Inilah yang dilihat publik, jangan ada main-main," kata anggota Komisi Hukum dari Fraksi PDIP, Herman Hery.
No comments:
Post a Comment