Apakah benar Fauzi Bowo selama ini tak serius mengurusi DKI Jakarta?
Salah satu faktor merosotnya perolehan suara calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli disebut-sebut karena anggapan warga DKI bahwa Fauzi Bowo selama ini tak serius mengurusi Jakarta.Namun hal ini dibantah oleh sang cawagub Nachrowi Ramli. Pria yang akrab disapa Nara itu menyatakan, tuduhan itu muncul justru karena Foke mencoba bersikap adil.
“Saya melihatnya bukan
Foke mengabaikan Jakarta. Tapi beliau menempatkan diri sebagai tokoh
nasional yang ada di atas semua etnis. Beliau tidak berat sebelah dan
tidak hanya mengurusi orang Betawi,” ujarnya di Warung Daun, Jakarta,
Sabtu 14 Juli 2012.
Turunnya dukungan bagi Foke dan dirinya, lanjut Nara, bisa jadi karena orang Betawi bingung dengan banyaknya calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta kali ini. Pada pilkada-pilkada DKI sebelumnya, belum pernah ada cagub-cawagub sampai enam pasang.
“Jadi mungkin suara agak terpecah,” kata Nara. Apapun, imbuhnya, kaum Betawi bukan warga mayoritas di DKI Jakarta. “Kaum Betawi hanya nomor dua setelah Jawa,” ucap Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta itu.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei, Foke-Nara berada di posisi dua dengan perolehan 33,54 persen suara, di bawah posisi teratas yang ditempati Jokowi-Ahok dengan perolehan 43,14 suara (quick count Lembaga Survei Indonesia).
Turunnya dukungan bagi Foke dan dirinya, lanjut Nara, bisa jadi karena orang Betawi bingung dengan banyaknya calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta kali ini. Pada pilkada-pilkada DKI sebelumnya, belum pernah ada cagub-cawagub sampai enam pasang.
“Jadi mungkin suara agak terpecah,” kata Nara. Apapun, imbuhnya, kaum Betawi bukan warga mayoritas di DKI Jakarta. “Kaum Betawi hanya nomor dua setelah Jawa,” ucap Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta itu.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei, Foke-Nara berada di posisi dua dengan perolehan 33,54 persen suara, di bawah posisi teratas yang ditempati Jokowi-Ahok dengan perolehan 43,14 suara (quick count Lembaga Survei Indonesia).
No comments:
Post a Comment