sumber - Bukan Mahfud MD namanya bila tidak mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Kali ini Mahfud angkat bicara soal terpilihnya pegiat anti-korupsi Abraham Samad yang menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi menggantikan Busyro Muqoddas.
Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini mengakui bahwa, Abraham Samad, bukanlah kandidat yang diperhitungkan untuk menjadi Ketua KPK. Tetapi justru karena faktor itu, Mahfud sangat berharap banyak pada pria asal Makassar, Sulawesi Selatan itu.
"Saya berharap iya, dia terpilih karena kecelakaan kompromi saja. Tidak ada yang memperhitungkan dia," kata Mahfud MD saat berkunjung ke Redaksi VIVAnews.com di gedung Menara Standard Chartered, Jakarta, Senin 5 Desember 2011.
Hasil perbincangan Mahfud MD dengan politisi Golkar diketahui bahwa Partai Beringin memang mendukung Bambang Widjojanto sebagai calon Ketua KPK. Golkar tidak takut bila politisinya dijebloskan Bambang Widjojanto ke penjara.
Menurut Mahfud, Golkar yakin Bambang Widjojanto juga berani menjebloskan politisi dari partai besar lain. "Sampai saat-saat terakhir, Golkar mendukung BW (Bambang Widjojanto). Tapi, Golkar juga tidak mau YH (Yunus Husein) karena katanya terlalu Istana," kata Mahfud.
Akhirnya, kata Mahfud, tarik-menarik ini tidak ketemu. "Sehingga akhirnya di luar rapat resmi Setgab itu muncul lobi yang dimotori PDIP dan Hanura. Sehingga tiba-tiba muncul; BW tidak, Yunus tidak, Busyro apalagi. Lalu muncullah nama Abraham Samad," kata Mahfud menceritakan informasi yang didapatnya.
Dengan 'insiden' ini Mahfud melihat hal itu justru menjadi nilai tambah bagi Abraham Samad. Abraham tidak memiliki ikatan apapun dengan DPR. Maka itu, Mahfud berharap penuh kepada Abraham yang bisa memberantas korupsi di Taah Air.
"Saya katakan, dia (Abraham) hasil kompromi yang terjadi karena kecelakaan. Bukan kompromi yang disadari sejak awal, bahwa ini orang baik," ujar mantan Menteri Pertahanan ini.
Mahfud sendiri tidak mengenal Abraham, juga tidak pernah bertemu. Tetapi, dari berbagai sumber yang diterima Mahfud, Abraham merupakan sosok yang tepat untuk menempati posisi itu.
"Sejak lama di Makassar, dia (Abraham) menjadi musuhnya pejabat-pejabat yang korup. Jadi memang banyak yang gemetar. Apalagi kalau ditakut-takuti agar mulai dari daerahnya dulu," beber Mahfud. (umi)
No comments:
Post a Comment